Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Kumpulan Refleksi Kepemimpinan & Spiritualitas dari Kitab Nehemia

(Refleksi Kristen dari Kitab Nehemia)

Nehemia membangun fisik dan spiritualitas
"Membangun Tembok Fisik & Kerohanian"

 “Refleksi Kristen tentang Kepemimpinan dan Spiritualitas”

 


 

 

Ketika keadaan sulit terjadi, selalu ada dua jenis pemimpin yang akan terpanggil.  Yang pertama adalah pemimpin yang ingin memanfaatkan keadaan untuk kepentingan dirinya sendiri.  Dan yang kedua adalah pemimpin yang ingin mengubah keadaan menjadi lebih baik bagi semua orang, terutama orang-orang yang dia pimpin.

 

Nehemia adalah contoh nyata dari pemimpin yang terpanggil dari melihat dan mengalami keadaan yang sulit, yang kemudian terpanggil untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik bagi semua orang.   

 

 

 

Sekilas tentang Nehemia (Mengutip dari SABDA.org):

 

Satu-satunya sumber pengetahuan kita mengenai Nehemia adalah kitab yang tampaknya ia tulis. Dialah juru minum raja Persia, Artahsasta I (465-424 sM).  Juru minum merupakan kedudukan istimewa. Karena tidak disebut-sebut istrinya, maka mungkin dia seorang kasim.

 

Setelah menerima berita mengenai keadaan Yerusalem(*Ezra 4:7-23), dia memohon dan memperoleh izin berangkat ke tanah airnya sendiri dan kemudian oleh Raja Artahsasta 1 diangkat menjadi gubernur.    Sesuai permintaan Nehemia sendiri, Raja Artahsasta I (464-424) memberi kuasa padanya untuk membangun kembali tembok-tembok Yerusalem. Tugas itu dilakukannya hanya dalam waktu 52 hari pada tahun 445 (sM).

 

 

Kitab Nehemia terdiri dari 13 pasal.  Catatan pribadinya menjadi bagian terbesar Kitab Nehemia, dan memperkenalkan dia sebagai yg taat berdoa, beramal dan setia pada tugasnya.  

 

 

 

Berikut adalah kumpulan refleksi mengenai kepemimpinan dan spiritualitas yang sudah penulis susun dari Nehemia 1 – 13:

(*untuk membaca lengkap, klik pada masing-masing judul refleksi)

 

 

Nehemia 1:1-11 – Awal & Akhir yang Sempurna

 

Ternyata Tuhan selalu memiliki awal dan akhir yang “sempurna“ ketika Ia menghukum. Ini adalah sebuah berita gembira bagi kita, anak-anak Tuhan, bahwa Tuhan ternyata tidak pernah menghukum tanpa peringatan sebelumnya di awal. Juga, hukuman Tuhan tidak pernah berakhir hanya di hukuman-Nya.

 

 

Nehemia 2:1-10 – Keuntungan Hidup Tanpa Topeng

 

Tentu setiap orang mungkin memiliki alasan masing-masing untuk menyembunyikan wajah aslinya. Entah itu karena ketakutan, atau karena berniat memanipulasi orang lain, atau sekedar karena takut malu. Namun saya tidak menemukan satupun ayat di Alkitab yang mendukung kita untuk hidup dengan memakai topeng.

 

Tetapi di dalam Alkitab, ada satu contoh teladan seseorang yang tampaknya “terlalu berani” untuk hidup tanpa topeng.  Berani untuk menjawab dengan jujur sebuah pertanyaan sederhana “Ada apa?”. Berani menjawab dengan sebuah “Apa yang kamu butuhkan?”.  Dan dia adalah Nehemia.

 

 

Nehemia 2:11-20 – Wacana Saja Tidak Cukup

 

Meskipun kita merasa seperti Nehemia bahwa kita memiliki “rencana yang diberikan Allah dalam hati” kita (Ay. 12). Namun rencana itu baru hanya ada di dalam hati kita. Untuk mengeluarkannya dari hati dan mensharingkannya dengan baik dibutuhkan strategi, bukan sekedar merasa menerima “otoritas ilahi”.

 

 

Nehemia 3:1-32 – Bersatu Tidak Harus Seragam

 

Hanya memakai pakaian seragam yang sama belum tentu membuat kita memiliki tujuan yang sama.  Seragam boleh sama, tetapi jika kita bergerak menuju ke arah yang berbeda, maka tentu tidak ada persatuan.  Namun saat kita memiliki tujuan dan visi yang sama, disitulah persatuan yang sejati akan terjadi.

 

 

Nehemia 4:1-23 – Haters Akan Selalu Ada

 

Harapan yang keliru akan membuat kekecewaan kita terlalu besar untuk dihadapi. Pada faktanya ternyata tidak semua orang akan suka dengan kita, mau menjadi teman kita, atau mau bergaul erat dengan kita.  Ini sebuah fakta yang berat bagi banyak pelayan Tuhan, yang berharap semua orang akan menyenangi mereka.

 

 

 

Nehemia 5:1-13 – Kepemimpinan yang Berani

 

Salah satu karakteristik yang dirindukan ada di dalam seorang pemimpin adalah berbelas kasihan dan berkeadilan. Namun tidak ada gunanya juga kalau pemimpin tersebut bukanlah seseorang yang berani bertindak.

 

 

Nehemia 6:1-19 – Musuh, Teman, dan Diantaranya

 

Kita bisa jadi tidak pernah menyangka bahwa seseorang yang sudah bersama kita sejak lama, bisa tiba-tiba menjadi orang yang menusuk kita dari belakang. Atau sekedar mengambil keuntungan secara diam-diam dari kita.   Atau dalam kasus Nehemia, orang-orang terdekat kita sekedar diutus menjadi perantara oleh para musuhnya.  

 

 

Nehemia 7:1-3 – Memelihara Setelah Membangun

 

Seringkali manusia hanya suka memulai dan membangun, kemudian menjadi bangga dengan apa yang ia sudah pernah mulai atau bangun. Padahal ketika pemeliharaan tidak dilakukan, maka semuanya dapat menjadi sia-sia belaka.

 

 

Nehemia 7:4-72 – Menentukan Langkah Selanjutnya

 

Seringkali manusia terlalu terfokus pada urusan untuk membangunnya.

Entah itu yang dibangun sebuah bangunan fisik, atau membangun karir, atau membangun sebuah relasi.   Akibat terlalu fokus pada usaha untuk membangun, kemudian menjadi terlupa atau tanpa sadar terlupa UNTUK APA mereka membangunnya.

 

 

Nehemia 7:73- 8:18 – Kebangunan Rohani Sejati

 

Melihat mukjizat terjadi mungkin memang dapat “mengangkat iman” kita. Tetapi jika tetap menjadi orang Kristen yang tidak mau mendengar dan melakukan firman Tuhan, kebangunan rohani yang sejati yang sungguh mengubahkan hidup tidak akan pernah terjadi.

 

 

 

Nehemia 9:1-37 – Kesetiaan Tuhan dan Ketidak-setiaan kita

 

Orang-orang Israel mengakui bahwa Tuhan itu setia, tetapi sekaligus mengakui bahwa manusia gampang sekali berubah kesetiaannya.  Mereka bersaksi bahwa nenek moyang mereka adalah orang-orang yang tidak tahu diuntung, bertindak angkuh, bersitegang leher, dan tidak mau menurut.  Namun mereka juga mensyukuri bahwa kasih Tuhan tidak bergantung kepada kasih manusia kepada-Nya.

 

 

Nehemia 10:1-39 – Pemulihan Rohani Pribadi & Rumah Tuhan

 

Kebangunan rohani sejati selalu terjadi karena firman Tuhan yang membawa manusia kepada pertobatan hidup.  Dan ternyata ada kaitan tidak terpisahkan antara pemulihan rohani seseorang dan hubungan orang tersebut dengan Rumah Tuhan.

 

 

Nehemia 11:1-36 – Melayani dengan Sukarela

 

Ternyata tindakan mau melayani secara sukarela, mau menjadi volunteer atau sukarelawan, sudah terjadi sejak zaman perjanjian lama, pada waktu Nehemia mengatur tentang siapa yang harus di Yerusalem.

 

 

Nehemia 12:1-47 – Mengasihi Para Hamba Tuhan

 

Para hamba Tuhan mengorbankan waktu dan banyak juga hal-hal lainnya yang tidak pernah para hamba Tuhan perhitungkan untuk diketahui oleh banyak orang.  Adalah sangat baik apabila kita bisa mengasihi mereka sebagai sesama manusia dan rekan sekerja Allah.

 

 

Nehemia 13:1-31 – Memelihara Kesetiaan Kepada Allah

 

Hal ini mungkin mengejutkan bagi beberapa orang, mungkin juga tidak mengejutkan bagi beberapa yang lain.  Bahwa kesetiaan kita kepada seseorang itu haruslah dipelihara.  Termasuk di dalamnya, kesetiaan kita kepada Allah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]