Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Keuntungan Hidup Tanpa Topeng

(Refleksi Kristen dari Nehemia 2:1-10)

jangan hidup pakai topeng

"Renungan Kristen tentang Kejujuran Hidup"



Ada begitu banyak manusia yang hidup setiap hari dengan memakai topeng. Dari keluar terlihat baik-baik saja, tetapi ternyata di dalam sangat rapuh dan tidak sehat. Apakah ini adalah cara hidup yang baik? 

Saya secara pribadi berpikir tidak. 



Tentu setiap orang mungkin memiliki alasan masing-masing untuk menyembunyikan wajah aslinya. Entah itu karena ketakutan, atau karena berniat memanipulasi orang lain, atau sekedar karena takut malu. Namun saya tidak menemukan satupun ayat di Alkitab yang mendukung kita untuk hidup dengan memakai topeng. 

Tetapi di dalam Alkitab, ada satu contoh teladan seseorang yang tampaknya “terlalu berani” untuk hidup tanpa topeng. Berani untuk menjawab dengan jujur sebuah pertanyaan sederhana “Ada apa?”. Berani menjawab dengan sebuah “Apa yang kamu butuhkan?” 

Namun, ada beberapa prinsip hidup yang sangat penting supaya kita mendapatkan manfaat dari kehidupan tanpa topeng. 


# Sharinglah kepada Orang yang Tepat 

Tentu kehidupan tanpa topeng, hidup dengan penuh kejujuran, bukanlah juga berarti kita menjadi orang yang sembarangan mau “curhat” atau sharing kepada siapa saja yang bertanya kepada kita. 

Tatkala kita sembarangan cerita kepada seseorang, salah-salah kita bisa tersesat apabila mendengarkan nasihat dari orang yang salah. Atau curahan hati kita malah hanya menjadi bahan gosip berikutnya, dan bukannya mengurangi masalah kita, malahan menambah banyak masalah kita. 

Kita perlu sharing kepada orang yang tepat, dalam artian orang-orang yang bisa menolong kita baik dalam bentuk solusi langsung atau sekedar menguatkan dan mendoakan. Nehemia menyadari hal ini dengan sungguh. 

Dari sejak Nehemia 1:11, “orang ini” sudah ada dalam pikiran dan doa Nehemia. Ia tahu dengan pasti bahwa melalui “orang ini” lah, apa yang dia harapkan dapat terwujud, yaitu Raja Artahsasta. 

# Tetap Terus Berdoa 

Kita pun bisa kuatir bahwa orang-orang yang MAMPU menolong kita BELUM TENTU MAU menolong kita. 

Inilah alasan penting mengapa kita harus tetap terus berdoa. Karena karena kita percaya bahwa Tuhan dapat melembutkan hati orang-orang yang MAMPU menolong kita, agar mereka MAU menolong kita. 

Doa juga Membuat kita terus ingat bahwa Tuhan lah yang kita andalkan dan bukan manusia. Kalaupun orang yang kita harap-harapkan tidak turun tangan menolong, kita percaya bahwa Tuhan selalu bisa menggerakkan orang-orang lain yang kita tidak pernah sangka-sangka. 

Nehemia tetap terus berdoa, bahkan ketika ia merasa (ay. 4) pertolongan Tuhan sudah datang dan Tuhan sudah melembutkan hati Raja Artahsasta. 



# Berdoa Saja Tetap TIDAK CUKUP 

Jika kita tetap memasang wajah ceria sepanjang waktu di depan orang-orang, jika kita tidak mau menjawab pertanyaan sederhana, “Apa kabar? Ada apa?” dengan jujur; maka semua doa kita bisa saja menjadi sia-sia. 

Saat sedang kita sedang tertekan, berdoa sangat kita perlukan. Menangis dengan dalam juga mungkin kita perlukan. Ada ungkapan bahwa “air mata dapat membeningkan jiwa”. 

Setelah kita mendapatkan kekuatan baru melalui doa (dan mungkin juga tangisan), sangat penting untuk merencanakan apa langkah kita ke depan. 


Apa yang kita perlukan? 
Apa yang kita harus lakukan? 

Membuat perencanaan adalah sebuah langkah iman bahwa apa yang kita doakan bisa akan dikabulkan Tuhan. 



Nehemia merencanakan dengan sangat detail, seperti: lama perjalanan, apa yang harus dilakukan, apa yang dibutuhkan (ay. 7-10). 


# Tetaplah Rendah Hati 

Saya begitu tersentuh dengan pernyataan Nehemia (ay. 8): “raja mengabulkan permintaanku itu, KARENA TANGAN ALLAH ku yang murah melindungi aku”. 

Keberhasilan dapat terlalu menggembirakan sampai-sampai membutakan kita. Membuat kita jadi lupa karena siapa kita berhasil. Membuat kita lupa bahwa kita tidak memompa sendiri jantung kita setiap pagi agar bisa hidup hari itu. 



Dan inilah keuntungan hidup tanpa topeng. Kita bisa ditolong dengan sehat. Kita tidak perlu memanipulasi orang lain untuk mendapatkan apa yang kita mau. Kita tidak perlu malu untuk meminta tolong. 


Karena inilah faktanya: Begitu banyak janji pertolongan, janji berkat, janji pemeliharaan Tuhan bagi kita. Namun tidak semuanya akan datang kepada kita langsung dari tangan Tuhan! 

Kebanyakan akan di kirim Tuhan melalui tangan perantara, yaitu: sesama kita. 


------------------

Refleksi sebelumnya dari Nehemia 1  di sini.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]