IMAN YANG BESAR
PENDAHULUAN
Hari ini saya di beri tema tentang “Iman yang Besar”
Iman yang besar bukanlah hanya milik
para tokoh besar di Alkitab, bukanlah hanya merupakan pengalaman yang terjadi
masa lalu, di masa Alkitab saja,
tetapi juga semua kita orang percaya pada
hari ini dipanggil untuk memiliki iman yang besar. Amin?
KALIMAT PERALIHAN
Hari ini kita
akan belajar bagaimana cara agar kita memiliki atau mengalami iman yang besar,
Dengan merenungkan dari Matius 8:5-13
5 Ketika Yesus
masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon
kepada-Nya:
6 "Tuan,
hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
7 Yesus berkata
kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
8 Tetapi jawab
perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam
rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
9 Sebab aku
sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata
kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang
lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka
ia mengerjakannya."
10 Setelah Yesus
mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku
jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.
11 Aku berkata
kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan
bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
12 sedangkan
anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap,
di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
13 Lalu Yesus
berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti
yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
ISI
Ini adalah kisah
dimana Yesus didatangi oleh seorang perwira, yang bukanlah seorang Israel. Perwira ini adalah seorang pemimpin prajurit
romawi. Namun perwira ini rela jauh-jauh
mencari Yesus dengan segala kerepotannya, untuk meminta agar Yesus menyembuhkan
hambanya yang sakit lumpuh.
Singkat cerita
Yesus menyatakan bahwa iman perwira ini besar, padahal dia bukan orang
Israel. Dan hambanya disembuhkan Yesus,
bahkan tanpa Yesus harus datang secara langsung ke rumah perwira ini, tanpa
perlu menyentuh hamba yang sakit itu.
Semua sesuai iman yang diperkatakan oleh perwira tersebut!
“katakan saja
sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.”
Dari firman ini,
kita bisa melihat bahwa untuk bisa memiliki iman yang besar, ada 2 hal yang harus
lakukan:
#1 Mengenal Allah yang Besar
Kita memang sering
mengamani bahwa Allah kita besar, dahsyat, berkuasa.
Kita sering juga
menyanyi pujian rohani tentang Allah yang hebat dan besar.
Tetapi yang
paling penting sesungguhnya adalah apakah semua itu Cuma pengetahuan, atau
pengenalan.
Sekedar
pengetahuan tidak akan membuat kita bertumbuh, karena hanya pengenalan yang
membuat kita bisa mengalami Allah yang besar.
Karena ini fakta
sederhananya:
Kita tidak bisa
mempercayai orang yang tidak kita kenal!
Ilustrasi:
Saya tahu di mall ini ada satpam! Ini pengetahuan. Tetapi saya tidak kenal dengan satpam
itu. Dan satpam itu lebih lagi tidak
kenal saya.
Jika misalkan
saya bahwa anak saya kesini, umur 4 tahun.
Lalu misalkan saya sakit perut, harus BAB ke toilet, lalu apakah mungkin
saya datangi satpam, lalu berkata sama satpam, tolong titip anak saya, saya ke
toilet dulu!
Apa saya
berani? Tidak mungkin berani , karena
tidak kenal, tidak bisa percaya.
Lebih lagi,
titip ke pengunjung lain, ketemu depan toilet!
Apa berani saya titip?
Banyak orang
Kristen punya pengetahuan yang banyak tentang Allah yang besar, tetapi tidak sungguh-sungguh
mengenal Allah yang besar.
Kalau imanmu mau
besar, kita harus bersedia melakukan apapun untuk memiliki pengenalan akan
Allah.
Bagaimana caranya memiliki pengenalan akan Allah?
Kita harus bersedia “TINGGAL” di dalam kasih-Nya
Yohanes
15:9-10
Seperti Bapa
telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di
dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu
menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti
perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
Perhatikan Yesus
mengajak kita bukan untuk MAMPIR di dalam kasih, tetapi...
= TINGGAL di
dalam kasih!
Artinya
“TINGGAL” di dalam di kasih Allah adalah:
·
Hidup
dekat dan erat dengan Tuhan! Bukan
MAMPIR, tetapi TINGGAL.
·
Kasih
bukanlah perasaan, tetapi ketaatan!
·
Khususnya
ketaatan untuk mau mengasihi sesama!
(Mau Menerima,
Mengampuni, Berkorban)
Maka setelah
kita TINGGAL, kita bisa mengenal!
Setelah
mengenal, kita baru bisa percaya!
MAKA, baru kita
mengalami dan mengimani Allah yang Besar.
Karena kita
bukan sekedar tahu, tetapi kita kenal.
Amin?
Untuk bisa memiliki dan mengalami iman yang besar, ada 2
hal yang harus lakukan:
#1 Mengenal Allah yang Besar
#2 Menyadari Diri Kita Kecil
Di hadapan Allah sadari Allah besar,
dan kita ini kecil.
= Kita bukan
siapa-siapa tanpa Tuhan.
Apapun
pangkatmu! Apapun gelarmu!
Berapapun yang
kamu punya! Apapun kendaraanmu!
Kita semua
sama! Kita bukan siapa-siapa tanpa
Tuhan.
Di hadapan Allah sadari Allah besar,
dan kita ini kecil.
Kita juga perlu belajar, seperti perwira tadi:
Di hadapan
sesama, sadari semua kita setara.
Perhatikan
hatinya perwira ini. Padahal yang sakit
“Cuma” Hamba atau budaknya.
Namun dari sini
kita melihat hatinya yang tidak angkuh meskipun dia bos, dia atasan, namun dia
tetap perduli dengan sesamanya, hambanya, bahkan budaknya yang ia lihat sakit
lumpuh dan hampir mati karena sakitnya.
Tetapi perwira
ini mau datang kepada Yesus, dengan segala kerepotannya, mencari pertolongan
kepada Yesus yang IA percaya.
Tanpa punya kerendahan hati, kita tidak akan pernah bisa punya dan mengalami iman yang besar!
Kita akan sibuk
melihat diri kita sendiri besar, bukan melihat Allah yang besar.
Kita akan sibuk
memperbesar diri kita sendiri.
Padahal seharusnya kita sibuk untuk mengasihi dan memberkati
orang lain.
Penting untuk
rendah hati, karena sesama kita hanya akan mengalami iman kita yang besar;
bukan dari aktivitas rohani kita, seberapa sering kita ke gereja, seberapa
sering kita berpuasa, seberapa hebat kita pelayanan.
Sesama kita akan
melihat dan mengalami iman kita yang besar MELALUI kasih kita yang nyata dan
kerendahan hati kita yang terasa.
PENUTUP
Untuk bisa
memiliki dan mengalami iman yang besar, ada 2 hal yang harus lakukan:
#1 Mengenal
Allah yang Besar.
Jangan Cuma
tahu, tetapi kenal. Jangan Cuma mampir,
tetapi tinggal!
#2 Menyadari
Diri Kita Kecil
Di hadapan Allah kita kecil, di hadapan sesama kita sederajat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar