ILUSTRASI KHOTBAH:
MENERIMA PENGAMPUNAN UNTUK DIRIMU SENDIRI
Ada sebuah kisah tentang seorang anak kecil yang
bermain dengan teman-teman terlalu asyik, membuat bajunya menjadi kotor terkena
lumpur. Dan ketika pulang ke rumah,
anak ini menjadi sangat takut dimarahin mamanya. Apalagi karena mamanya sudah pernah marah
karena dia mengotori pakaian seperti ini juga.
Namun mau tidak mau, tidak ada pilihan lain. Dia harus pulang ke rumah! Dia sadar bahwa sesungguhnya tidak ada jalan lain! Dia harus datang mengaku sama mamanya dan
meminta maaf!
Dan apa respons ibunya setelah anak itu datang
dengan rasa takut dan rasa menyesal karena bajunya menjadi sangat kotor?
Karena mamanya lihat dia mau jujur, minta maaf dengan
tulus, dan menyesal dengan tulus; mamanya menjawab: “Sudah tidak apa. Mandilah, pakai baju baru, nanti mama yang
akan cuci baju kotormu.”
Dan apa respons anak ini:
Dia mandi, memakai baju bersih, namun… kemudian kembali
ke kamar mandi dan berusaha mencuci baju kotornya sendiri.
Waktu mamanya lihat anaknya sedang berusaha mencuci
sendiri bajunya yang kotor; mamanya menjawab: “Sudah, tinggalkan saja
disitu. Mama nanti yang cuci. “
Anaknya malah terus menangis, berkata dia harus
bertanggung jawab, dan dia akan mencuci bajunya sendiri sampai bersih.
Akhirnya mamanya menjawab tegas, “Nak, kamu tidak bisa
cuci sendiri sampai bersih. Kamu tidak
tahu caranya. Mamamu yang akan
melakukannya. Mamamu bisa, tahu caranya
biar jadi bersih. TInggalkan saja
disitu. Mama sudah mengampunimu, kamu tidak perlu
merasa harus dihukum karena perbuatanmu.
Mamamu sudah benar-benar mengampunimu.”
Banyak orang Kristen percaya bahwa Tuhan bisa mengampuni dosa orang lain, tetapi sulit mempercayai bahwa dosa mereka sendiri bisa diampuni sepenuhnya oleh Tuhan. Ada orang percaya yang merasa ya Tuhan bahkan mau mengampuni seorang pembunuh sekalipun, tetapi herannya untuk dirinya sendiri dia merasa ragu.
Salah satu tantangan terbesar dalam hidup rohani kita
terkadang bukan soal mengampuni orang lain, tetapi menerima pengampunan untuk
diri sendiri.
Ya kita datang untuk memohon ampun dengan
sungguh, tetapi kita tidak menerima pengampunan itu juga dengan sungguh.
Karena itu, ada banyak orang Kristen yang
secara lahiriah aktif dan tampak baik-baik saja, namun di dalam hati mereka,
ada:
·
rasa bersalah yang tidak selesai,
·
dosa yang terus diingat,
·
masa lalu yang terus menghantui, dan
·
luka yang belum sembuh.
Mereka terus hidup dalam bayang-bayang kesalahan lama,
seolah-olah kasih Tuhan memiliki batas, dan pengampunan-Nya memiliki syarat
tersembunyi.
Padahal Firman Tuhan berkata dengan tegas dan jelas
berkata:
Jika kita mengaku dosa kita,
maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni : “Berapa banyak?” 1 kesalahan?
2 kesalahan? 10 kesalahan? 100
kesalahan?
Ia akan mengampuni SEGALA dosa
kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
(1 Yohanes 1:9)
"Segala" dosa, artinya bukan hanya
yang ringan. Bukan hanya yang tidak
terlalu memalukan. Tapi juga yang paling gelap. Yang paling konyol. Yang mungkin tidak berani kita ceritakan pada
siapa pun. Tuhan mengampuni segala
dosa kita.
Maka:
Datanglah berani kepada Tuhan! Minta pengampunan dengan sungguh dan terima pengampunan juga dengan sungguh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar