Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

SMALL Things, Big Impact


small-things-big-impact

 

 PENDAHULUAN

Terkadang, kita cenderung meremehkan hal-hal kecil—langkah kecil, tindakan kecil, atau permulaan yang kecil.  Namun, tema ini mengingatkan kita bahwa Tuhan melihat dan menghargai setiap tindakan kecil yang dilakukan dengan iman dan kesetiaan.   

 

Hal-hal kecil yang kita lakukan hari ini bisa menjadi awal dari rencana besar Tuhan dalam hidup kita.

 

Maka, jangan pernah remehkan hal-hal yang tampaknya kecil!

 

Contohnya:

  • Kancing di pakaian!  Tetapi kalau satu kancing putus, lepas, hilang; kita bisa kelabakan.
  • Gear (gerigi) kecil di dalam mesin/mainan! 
  • Kunci vs mobil // rumah: di lihat dari ukurannya, kunci yang kecil tampak tidak berarti.   Tetapi mobil tidak bisa menyala kalau tidak ada kunci yang kecil itu.  Rumah yang besar tidak bisa dimasuki kalau tidak ada kuncinya.

 

 

KALIMAT PERALIHAN

Hari ini saya ingin mengajak kita merenungkan sebuah kisah di Alkitab, yang mungkin sebagian saudara belum pernah dengar atau baca.

 

Yaitu kisah tentang seseorang janda yang punya masalah yang sangat besar.  Namun Tuhan menolong dia melalui benda kecil, yang bagi dia sendiri mungkin rasa tidak terlalu berarti.

 

2 Raja-Raja 4:1-7

1 Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya."

2 Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah." Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apa pun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak."

3 Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.

4 Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!"

5 Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang.

6 Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir.

7 Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."

 



 

ISI

Kita membaca kisah seorang janda yang menghadapi masalah besar yang tampaknya mustahil diselesaikan dengan hal-hal kecil.  

 

Nabi Elisa menanyakan apa yang masih ada dirumahnya? 

Dijawab oleh janda tersebut, kalau dia hanya punya sedikit minyak di rumahnya, kira-kira berisi hanya antara 250-500 ml minyak;

= Yang dimana janda itu pasti tidak pernah berpikir bahwa itu cukup untuk menyelesaikan masalahnya.  

 

Namun minyak yang sedikit itu menjadi alat Tuhan untuk menyelesaikan masalah besar yang dia sedang hadapi.

 

 

Mengapa bisa?  Karena:

#1 Tidak Ada yang Terlalu Kecil Bagi Tuhan

Kisah ini mengajarkan kita bahwa tidak ada hal yang terlalu kecil di tangan Tuhan. Ketika kita menyerahkan apa yang kita miliki—sekecil apa pun itu—kepada Tuhan, Dia sanggup mengubahnya menjadi sesuatu yang besar dan penuh kuasa.

 

---------------------------

Ilustrasi: Pengalaman Masa Lalu Persembahan Di Edarkan

Siapa yang pernah punya pengalaman deg-degan dengan ini?

·        Uang terakhir di dompet: persembahan atau sate ayam?

·        Uang di Dompet kebesaran?

 

Saya pernah mendengarkan kisah tentang seorang anak Tuhan yang ragu memberikan persembahan, bukan karena ia tidak mau memberi persembahan.  Bukan karena ia pelit atau apa. 

 

Tetapi karena ia merasa persembahan yang dia mau beri terasa “terlalu kecil” untuk diberikan.

 

Kalau persembahan terbaik saya, memang “hanya” bisa memberi senilai 5rb/10rb; bisa apa Tuhan dengan uang yang kecil seperti itu?  Apa mending tidak usah kasi aja sekalian?


---------------------------

 

Kalau Tuhan bisa menggunakan sebuah botol kecil berisi minyak untuk menjadi berkat yang besar; persembahan sekecil apapun yang memang yang terbaik kita bisa beri hari ini, selalu dapat menjadi berkat besar bagi pekerjaan Tuhan!

 

Tidak ada persembahan yang terlalu kecil bagi Tuhan!  Jangan pernah ragu memberi!

 
God doesn’t care about the amount you bring, He cares about the size of your faith.

(Abigail Workman).

 

Sering kali kita berpikir bahwa untuk memberikan sesuatu kepada Tuhan, itu harus dalam jumlah besar.  Kita merasa kalau kita tidak bisa memberi banyak, maka lebih baik tidak memberi sama sekali.  

 

Tapi Tuhan tidak melihat jumlah yang kita berikan—Dia melihat hati kita saat memberi.  Dia melihat seberapa besar iman kita, bukan jumlah pemberian kita.

 

 

Jangan pernah ragu membawa hal-hal kecil kepada Tuhan untuk DIA berkati dan pakai bagi kemuliaan-Nya.

 

Seringkali kita merasa tidak punya cukup atau tidak memiliki apa-apa untuk ditawarkan.  Namun, seperti buli-buli kecil berisi minyak, Tuhan meminta kita mempercayai-Nya dengan apa yang kita punya.

 

Ketika kita melibatkan Tuhan, bahkan hal yang paling kecil dapat membawa perubahan besar—bukan hanya dalam hidup kita, tetapi juga bagi orang lain.

 



 

Hari ini, mari kita merenungkan:

·        Apa hal kecil yang ada kita miliki?

·        Apa hal kecil yang bisa kita lakukan dengan iman?

·  Bagaimana kita bisa mempercayakan sesuatu yang tampaknya tidak berarti kepada Tuhan dan membiarkan Dia bekerja melalui itu?

 

Kisah janda dengan buli-buli minyak ini kiranya kembali mengingatkan kita untuk tidak meremehkan "hal-hal yang kecil" dalam hidup kita.  Baik itu bakat kecil, sumber daya terbatas, atau peluang kecil, Tuhan dapat memakai semuanya untuk menghasilkan dampak besar.

 

Tuhan sudah melakukan banyak hal hebat dengan hal-hal yang kecil sejak dulu. 

·    Tuhan melakukan lebih banyak dengan 5 batu kecil di tangan Daud, lebih daripada sepasukan tentara Israel.

·        Tuhan memberi makan 5000 orang dengan makan siang seorang anak kecil.

·        Tuhan memakai sepotong tongkat di tangan Musa untuk membelah laut.

 

Ingatlah bahwa dari dulu hingga sekarang, Tuhan terus memakai hal-hal yang kecil untuk mengerjakan perkara besar.  

 

 

 

Jadi, jika engkau saat ini merasa tidak punya apa-apa yang berarti; coba pikirkan lagi! 

 

Karena:

#2 Tuhan Tidak Membutuhkan Hal-Hal Besar untuk Melakukan Perkara Besar

Tuhan tidak terbatas oleh apa yang kita miliki.  Dia tidak membutuhkan sesuatu yang besar atau spektakuler untuk melakukan pekerjaan-Nya.

 

Dia hanya mencari hati yang taat, iman yang sederhana, dan kesediaan untuk menggunakan apa yang kita miliki—walaupun tampaknya kecil dan tidak berarti.

 

 

Perhatikan 2 Raja-raja 4:3:

“Lalu berkatalah Elisa: ‘Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.’”

 

Perhatikan bagaimana Tuhan memberkati minyak itu sesuai dengan jumlah bejana yang dikumpulkan.  Artinya, berkat Tuhan tidak terbatas, tetapi ditentukan oleh seberapa besar iman dan ketaatan kita.

 

Sekarang, bayangkan jika janda itu tidak mau melakukan perintah Elisa:

· Apa yang terjadi jika perempuan ini malu untuk meminjam bejana dari tetangganya?
Mungkin dia berpikir, “Apa kata orang nanti kalau aku meminjam bejana kosong tanpa alasan yang jelas?”  

= Rasa malu bisa membuatnya kehilangan kesempatan untuk mengalami mukjizat.

 

·  Apa yang terjadi jika dia malas dan tidak mau taat, hanya mengeluh tanpa bertindak?
Dia bisa saja berkata, “Untuk apa aku repot-repot mengumpulkan bejana? Ini tidak masuk akal.”

= Tetapi jika dia tidak mau bergerak, maka mukjizat itu tidak akan terjadi.

 

·     Apa yang terjadi jika dia hanya mengumpulkan sedikit bejana?
Mukjizat Tuhan terjadi sesuai dengan jumlah bejana yang dia kumpulkan. Jika dia hanya mengumpulkan dua atau tiga bejana, maka minyaknya hanya akan mengisi sebanyak itu.

 




Disinilah kita belajar bahwa bersamaan dengan iman, selalu perlu ada ketaatan.

Karena janda ini percaya dan bertindak, minyak itu terus mengalir sampai semua bejana penuh! 

 

 

 

Sering kali, kita ingin mengalami mukjizat Tuhan, tetapi kita tidak mau melakukan bagian kita.  Kita menginginkan berkat, tetapi kita malu, malas, atau kurang percaya.

 

Tuhan tidak bekerja berdasarkan logika kita, tetapi berdasarkan iman kita.


Tuhan tidak menunggu kita punya banyak, 

Dia hanya menunggu kita bersedia memakai apa yang ada.


Tuhan tidak menunggu waktu yang sempurna, 

Dia menunggu kita melangkah dalam iman.



 

Ilustrasi:
Bayangkan seseorang yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi tidak pernah mencoba melamar.

Ingin punya pasangan, tetapi tidak pernah mau PDKT!

 

Berdoa itu baik!  Tetapi kalau hanya berdoa dan mengeluh, tetapi tidak pernah mengambil langkah nyata.  Apa yang bisa terjadi?

 

 

Tuhan selalu mau memberkati hidup kita. Yang Tuhan butuhkan dari kita hanyalah iman, ketaatan, dan kemauan untuk memulai dari yang ada di tangan kita.

 

Kisah janda dengan buli-buli minyak mengajarkan kita:

·        Jangan fokus pada keterbatasan kita, tetapi pada kuasa Tuhan.

·        Ketaatan dalam hal kecil bisa membuka pintu berkat yang lebih besar.

·        Mukjizat Tuhan sering kali memerlukan langkah iman dan tindakan nyata.

 

Amin?

 

Mungkin saat ini kita merasa tidak punya banyak:

Waktu kita terbatas, tetapi Tuhan bisa memakai waktu yang kita persembahkan kepada-Nya.


Talenta kita terasa biasa saja, tetapi Tuhan bisa memakai kita untuk menyentuh hidup orang lain.


Keuangan kita tidak banyak, tetapi Tuhan bisa memberkati dan mencukupkan ketika kita memberi dengan iman.

 

Tidak ada hal yang terlalu kecil bagi Tuhan.  Dia hanya ingin kita melangkah dengan iman dan taat kepada-Nya.  Ketika kita melakukannya, kita akan melihat bagaimana Tuhan mencurahkan berkat-Nya dengan cara yang tidak terduga.

 

Pertanyaannya: Apakah kita berani melangkah dalam iman hari ini?

Apakah kita mau menggunakan apa yang kita miliki, walaupun tampaknya kecil, untuk dipakai Tuhan?

 

 

PENUTUP

Meskipun yang ada hanya sisa???

 

Tuhan bisa menggunakan hal kecil apapun yang tersisa dalam hidup kita, untuk membangun kehidupan kita kembali. 

= Dalam kasus janda miskin ini, hanya sebuah buli-buli kecil berisi minyak

 

Jangan patah semangat!  Jangan berhenti berusaha!

= Jangan sungkan untuk ditolong,

= Jangan sungkan untuk meminta tolong! 

 

Termasuk meminta untuk didoakan, diberikan nasehat, atau kritik.

 

Sama seperti janda ini, dia kehilangan arah, dia bingung harus bagaimana, dan dia mencari nasihat dan pertolongan!  

 

Saya berdoa, siapapun di antara kita yang juga merasa hal yang sama, akan mendapatkan pertolongan Tuhan yang sama hebatnya dalam hidup saudara.

 

Amin?

 

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]