Saat Teduh (Part 1) – Apa & Mengapa
(Refleksi tentang Apa dan Mengapa Kita Bersaat Teduh)
A. Apa itu Saat Teduh (Sa-Te)?
Sa-Te adalah saat di
mana kita benar-benar menyediakan waktu secara khusus dan fokus untuk
berkomunikasi dengan Allah, melalui perenungan firman Tuhan dan doa.
Saat teduh adalah saat
di mana kita benar-benar datang kepada Tuhan dan berkata secara
bertanggungjawab, “Inilah aku Tuhan. Saya siap untuk mendengarkan Engkau
berbicara kepada anakmu ini.”
Mengapa saya mengatakan bahwa saat
teduh adalah waktu secara khusus dan fokus?
Pertama, kita harus
benar-benar menyediakan WAKTU SECARA KHUSUS untuk bersaat teduh.
Kita bukannya menyelipkan waktu untuk
bersaat teduh:
- saat kita sedang tidak ada pekerjaan pada pukul 2 siang di rumah atau di kantor,
- saat kita masih memiliki sedikit waktu
atau masih sempat untuk bersaat teduh karena hari ini tidak bangun kesiangan, atau
- jika pada malam hari kita sedang merasa tidak terlalu lelah dan tidak ada film yang bagus untuk ditonton di TV.
TIDAK!!!! Kita harus berdisiplin.
Kita harus telah secara khusus
menyediakan waktu untuk saat teduh. Dan tidak boleh ada apapun yang boleh
menghalangi kita untuk tetap setia pada janji akan waktu untuk bersaat teduh.
Kedua, kita HARUS FOKUS
Kita harus meletakkan semua
permasalahan kita, semua keluh kesah kita, semua keberatan kita dalam doa
sebelum kita memulai untuk bersaat teduh.
Menjadi seperti Maria, yang duduk diam di kaki Yesus.
Jika kita masih berpikir untuk harus
menelpon si A nanti pagi ini, atau harus memasak air untuk mandi pagi ini, atau
masih memikirkan tentang daftar tugas-tugas yang harus diselesaikan hari ini,
berarti kita belum terfokus.
Mulailah dengan doa.
Letakkan semua kelemahan kita di
hadapan-Nya.
Katakan dengan jujur keadaan kita hari
ini pada Dia yang setia, yang mengerti isi hatimu yang terdalam.
Beritahu Dia bahwa pagi ini kita
bangun dengan kepala yang sakit, leher yang kaku, atau hal lainnya.
Mintalah Dia untuk membimbing kita
pada renungan hari ini, mintalah iluminasi (= penerangan) Roh Kudus agar kita
dapat mengerti secara jelas firman Tuhan hari ini, mintalah agar kita memiliki
hati yang mau mendengar dan juga taat kepada firman Tuhan.
B. Mengapa Bersaat Teduh?
Sebagai seorang manusia, secara fisik
kita membutuhkan makanan setiap harinya untuk bertahan hidup. Tanpa makanan,
kita akan kekurangan kalori yang memberikan kita energi untuk melaksanakan
aktivitas kita.
Demikian juga halnya dengan saat teduh.
Saat teduh adalah makanan rohani kita.
Jiwa kita membutuhkannya untuk terus bertahan hidup.
Setiap hari kita diserang oleh
berbagai macam masalah. Kita seringkali kehilangan keseimbangan karenanya. Kita
bingung bagaimana menentukan pilihan.
- Pilihan mana yang benar dan mana yang salah?
- Apa standarnya sesuatu dapat dikatakan benar atau salah?
Keseimbangan itu hanya dapat kita
terima kembali melalui saat teduh bersama Allah. Sebab Allah adalah standar
dari kebenaran. Dia adalah kebenaran itu sendiri.
Membaca dan merenungkan firman Tuhan
akan mengajar kita, menyatakan kepada kita apabila kita salah, akan memperbaiki
kelakuan kita, dan akan terus mendidik kita dalam kebenaran (2 Tim 3:16).
Membaca dan merenungkan firman Allah dalam saat teduh membuat kita dapat semakin mengenal Allah.
Dengan membaca firman Tuhan, kita akan
mengetahui apa yang Allah sukai, apa yang menyenangkan hati-Nya, dan apa yang
tidak Dia sukai.
Dan bukankah itu seharusnya menjadi intinya?
Apapun yang harus kita lakukan dalam
menjalani hidup ini, kita harus hidup sesuai dengan kehendak Allah, dengan cara
hidup yang menyenangkan hati Allah.
Dengan pengetahuan inilah kita dapat menemukan keseimbangan kita kembali.
Kita menjadi tahu keputusan seperti apa
yang harus kita ambil ketika badai hidup menerpa hidup kita, yaitu keputusan
yang menyenangkan hati Tuhan, yang sesuai dengan firman Tuhan.
-------------------------------------------
Bersambung ke - Part 2 (Bagaimana Caranya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar