Hidup di Hari Senin
(Naskah Khotbah Kristen dari 1 Korintus 10:31)
Bagi beberapa orang Kristen, Yesus hanya dikaitkan dengan aktivitas di hari minggu.
Di hari minggu kita:
- beribadah ke gereja = Yesus
- pelayanan = Yesus
- memberi persembahan = Yesus.
= semua ini hanya di hari minggu.
Bagaimana kalau hari senin?
Walau setiap hari kita berdoa. Kita
doa sebelum makan, sebelum tidur, kita berdoa setiap pagi.
Namun apakah Yesus benar-benar
menjadi pusat dari kehidupan kita? Ataukah hanya pusat dari aktivitas kita di
hari minggu?
Jangan sampai kita seperti hidup di
dua dunia yang berbeda! Pada hari minggu ada dunia rohani, dan pada hari
senin-sabtu, hidup di dunia “NYATA”.
Terlebih lagi!!! Jangan sampai kita
menjadi dua orang yg berbeda, yang pakaiannya, cara bicaranya, isi
pembicaraannya, berbeda di hari minggu dengan di hari senin!
Hari ini, biarlah firman Tuhan
menyadarkan setiap kita untuk menjadi 1 orang yg sama, hidup di satu dunia yg
sama, baik itu ketika di hari senin, entah saudara di marketplace, di toko, di
sekolah, atau bahkan saudara di rumah mengurus anak, memasak; maupun di hari
minggu - pusat kehidupan kita seharusnya adalah Yesus.
KALIMAT PERALIHAN
Sama persis seperti apa yang firman
Tuhan katakan dalam:
1 Korintus 10:31
Aku menjawab: Jika engkau makan
atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain,
lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
ISI
Hidup di hari senin-sabtu,
(seharusnya sama seperti di hari minggu), prioritas hidup kita adalah
#1 Untuk Menyenangkan Tuhan
Hari minggu = menyenangkan
Tuhan. Hari senin-sabtu = menyenangkan siapa?
Kebanyakan orang berkata hari
senin-sabtu tugas kita adalah untuk mencukupi kebutuhan.
Sadarkah kita bahwa di dalam kata
“kebutuhan”, ada kata “Tuhan” di dalamnya?
Tentu adalah benar bahwa kita harus
bekerja untuk mencukupi kebutuhan kita. Firman Tuhan (II Tesalonika 3:10)
bahkan berkata “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”.
Namun hendaklah kita menyadari
jangan sampai “kebutuhan” kita berubah menjadi “Tuhan” kita!
KITA BISA TANPA SADAR MEMBUAT
BERHALA
Ketika hal yang baik menjadi hal
yang paling penting, maka hal itu telah menjadi berhala di dalam dirimu
sendiri.
Contohnya bekerja.
Itu hal yang baik. Betul? Namun
ketika bekerja (=hal yang baik) menjadi hal yang paling penting???
= Itu bisa menjadi berhala bagi
kita.
Maka penting untuk membedakan
apakah kita bekerja keras atau kita gila kerja!!! Karena meskipun sama-sama
bekerja, tujuan 2 bekerja ini sangat berbeda
Hard workers vs Workaholic
= Hard workers (bekerja keras) =
mengelola waktu, energi, dana dan usaha kita (*semua pemberian Tuhan tersebut)
untuk menyenangkan Tuhan.
= Workaholic (gila kerja) = untuk
mencari identitas diri, kepuasan diri sendiri, di dalam kesuksesan pekerjaan.
Berhala diri.
Hal ini ditentukan oleh siapa yang
menjadi “Raja” dalam kehidupan kita? Apakah saya “rajanya”? Atau Tuhan
“rajanya”?
Maka akan kelihatan apakah saya
sedang membangun kerajaan Allah atau membangun kerajaan saya pribadi?
Kalau kita berkata, raja dalam
hidup saya adalah Tuhan, maka kita tidak akan menjadi gila kerja, tetapi
bekerja keras, dengan Tuhan untuk menyenangkan Tuhan.
Bagaimana jika saya sudah tidak
bekerja lagi sekarang. Sudah pensiun!!!
= Apakah saudara bermalas-malasan?
Semua kata “malas” di dalam
alkitab, tidak ada yang isi ayatnya berarti positif. Apalagi dapat berkat!!!
Kutuk yg ada!!!
Pensiun ≠ Berhenti berbuat
baik
Ada banyak perbuatan baik yang
saudara bisa terus lakukan, tanpa keluar uang, untuk menyenangkan Tuhan.
= bermalas2an tidak termasuk di
antaranya.
Kita akan berusaha terus
memastikan, hidup di hari senin (-sabtu), kita menyenangkan Tuhan melalui:
+ Sikap kita.
+ Ucapan kita.
+ Pikiran kita.
+ Apapun yang kita lakukan dengan
tangan, kaki, mata, telinga, mulut kita.
Termasuk ketika kita bekerja keras
untuk memenuhi kebutuhan hidup kita.
Hidup di hari senin(-sabtu),
(seharusnya sama seperti di hari minggu) adalah
#2 Untuk Melakukan Misi Tuhan
Misi Tuhan = “Menjangkau jiwa bagi
Kristus”.
Apa maksudnya menjangkau?
Menjangkau artinya ada batas jarak
jangkauan.
Ilustrasi: Wifi // signal telpon
yang memiliki batas jangkauan.
= Tidak semua orang bisa berada
dalam jarak jangkauan kita.
= Kita hanya bisa menjangkau
orang-orang yang dekat dengan kita, yang berada dalam jarak jangkauan kita.
= Saya tidak bisa datang kepada
gubernur sumsel atau walikota palembang, lalu berusaha menjangkau dia bagi
Kristus.
Jarak jangkauan saudara = aktivitas
saudara di hari senin-sabtu.
= Pekerjaan // Studi // Rumah //
Keluarga.
= Relasi di sekitarnya.
== ladang misi saudara!!!
Pekerjaan mu di hari senin = ladang misi Tuhan.
*Tidak ada yang kebetulan, termasuk
mengapa saudara sekarang bekerja di sana.
Menjadi Duta Yesus = Menghidupi
kasih Yesus di pekerjaan saudara, dengan cara:
+ SELALU memperlakukan orang lain
dengan kasih dan hormat,
*Termasuk kepada musuh // dianggap
musuh, apapun posisi saudara.
+ Tidak malas, melainkan
rajin.
*kesaksian terburuk di dunia kerja
adalah menjadi pemalas.
+ Selalu jujur.
Orang-orang akan pelan-pelan
liat saudara berbeda.
+ Ketika ditanya soal iman dan
value kebenaran, jawab!
*namun tidak perlu ngajak debat.
Alasan kita berhenti bekerja di
sebuah tempat? Jika secara jelas, kita TIDAK BISA hidup menyenangkan Tuhan di
tempat itu.
= Karena kita bekerja untuk
menyenangkan Tuhan, tidak pernah boleh untuk menyenangkan manusia.
Menjadi seorang ibu rumah tangga =
ladang misi Tuhan.
*obyek misi nya = anak saudara //
cucu.
Memastikan dia kenal kasih Tuhan
melalui kasih kita.
Kesabaran Tuhan melalui kesabaran
kita.
Disiplin Tuhan melalui disiplin
kita.
*Sama seperti Tuhan memukul orang
yang dikasihinya. Tuhan tidak permisif dengan alasan sayang anak.
Teladan penting seorang ibu = kenal
Tuhan seperti apa.
Tujuannya bukan membuat image saya
ibu yang sukses, tetapi memperkenalkan pribadi Yesus.
Menjadi pelajar (mahasiswa) =
ladang misi Tuhan.
Mendapatkan nilai jelek karena
kebanyakan ke gereja, jelas bukan jawaban menjadi terang dan garam.
Curang dalam ujian atau membuat
skripsi jelas bukan caranya.
Menjadi pelajar yang baik dan
rendah hati = caranya.
Hidup di hari minggu, adalah
#3 Waktu untuk Menemukan Kembali Panggilan Kita
Kita diciptakan untuk hidup di hari
senin, bukan sekedar hari minggu. Namun kita tidak akan bisa bertahan, apalagi
berkembang, tanpa hidup di hari minggu untuk:
+ Mendengarkan Suara Tuhan
= tujuan kita satu2nya ke gereja.
Menemukan kembali panggilan kita.
= Bukan mencari
hiburan/penguatan/entertain.
Alasan kita mencari hiburan /
penguatan di gereja adalah karena seringkali kita salah berfungsi di hari
senin-sabtu. Karena kita telah hidup untuk menyenangkan diri kita sendiri,
bukan untuk menyenangkan Tuhan. Kita tidak melakukan misi Tuhan di jarak
jangkauan kita.
= Maka kita mal-functioned. Kita
kelelahan. Kita kehilangan arah dan tersesat.
Mari kita datang untuk menemukan
panggilan kita. Dengarkan suara Tuhan.
Sampai di gereja? Berdoa? Make up?
Gossip?
Dengarkan khotbah dengan hati dan
pikiran yang penuh!
= FB, IG, kompas, detik, WA group
bisa menunggu nanti.
+ Rest (Family Time)
Bahkan Yesus beristirahat.
Mazmur 127:2
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi
dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah
payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Solusinya adalah: KALAU GITU
BANYAK2 TIDUR?!?!? Tentu tidak!
Minggu = Menemukan Suara Tuhan +
Rest cukup
= Hidup di dalam panggilan dan misi
Tuhan pada hari senin-sabtu.
PENUTUP
Semua anak Tuhan menjadi orang baik
di hari minggu. Bagaimana di hari senin-sabtu?
Minggu adalah latihan! Senin-sabtu
waktu untuk praktek!
Mari kita pastikan bahwa Yesus
menjadi pusat (CENTER) kehidupan kita, bukan hanya hidup di hari minggu, tetapi
juga hidup di hari senin…… - sabtu.
Sadar:
+ Prioritas kita adalah untuk
menyenangkan Tuhan.
+ Hidup kita adalah melakukan misi
Tuhan, menjangkau orang bisa masuk dalam kebenaran Tuhan.
Baca juga: Dampak Gereja Sangat Ingin Membuka Kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar